Kami tahu hidup adalah hiburan, kami adalah permainan tapi kamibukan hiburan dan kami bukan hiburan atau tontonan ( terinspirasi dari Iwan Fals) Krismon, kesulitan ekonomi . Mungkin kata2 itu cukup akrab ditengah masyarakat bangsaku tercinta ini. Bahkan menjadi icon bangsa ini...sampai dibikin lagu versi anak2...bahkan menjadi kambing hitam seluruh tingkah polah bangsa ini mulai dari rakyat, pengusaha sampai pejabat. Semua mengatasnamakan krisis ekonomi....Tapi dilihat darimanakah krisis ekonomi bangsa berpenduduk sekitar 200 juta ini?? Dari mobil-mobil mewah yang terus berseliweran di kota-kota besar, dari apartement2 mewah yang laku keras bak kacang goreng atau dari tiket2 konser artis2 Internasional yang selalu sold out...atau barangkali dari kepemilikan HP2 seri terbaru oleh segala kalangan dari anak SD sampe tukang becak.Lalu dimana yang krisis?????? Jangan-jangan bangsa ini hanya sekedar bangsa yang boros saja, yang tidak mampu mengukur kemampuan dan keinginan. Hanya mampu menunjukan gemebyarlife style saja.Atau krisis terjadi hanya karena masalah ketidakmerataan saja. Lalu pemrintah menjadikan ini sebagai alternatif dari pengambilan kebijakan yang tidak cukup populis dimasyarakat.Yang semakin membuat rakyat kelas bawah menjerit karena rakyat kelas kakap toh tidak cukup ter-engruh dengan segala kenaikan yang diakibatkan kenaikan BBM Bukankah masih banyak alternatif |
Manusia menjadi berbahagia kalau ia bertindak sesuai dengan akal budinya. Kebahagiaan itu sama dengan keutamaan. Kalau manusia bertindak secara rasional, kalau ia tidak dikuasai lagi oleh perasaan-perasaannya, maka ia bebas berkat ketenangan batin yang disebut "apatheia" - Stoisisme oleh a.l. Zeno dari Kition, 333-262 S.M.- it is a concept, or mental exercise of letting go of your problems, at least the ones you have no control over, and letting God deal with them.
Selasa, Maret 15, 2005
Tentang Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar