Manusia menjadi berbahagia kalau ia bertindak sesuai dengan akal budinya. Kebahagiaan itu sama dengan keutamaan. Kalau manusia bertindak secara rasional, kalau ia tidak dikuasai lagi oleh perasaan-perasaannya, maka ia bebas berkat ketenangan batin yang disebut "apatheia" - Stoisisme oleh a.l. Zeno dari Kition, 333-262 S.M.- it is a concept, or mental exercise of letting go of your problems, at least the ones you have no control over, and letting God deal with them.
Selasa, Oktober 27, 2009
Cukup
Cukup...
cukup disini saja...
dimana kita saling bertanya kabar hari ini,
dimana kita saling bertanya tentang cuaca hari ini,
tanpa ada keinginan untuk bertemu, tanpa keinginan untuk membawa ini lebih jauh
Cukup..
cukup disini saja....
dimana kita saling bertanya menu makan siang hari ini,
dimana kita membahas headline koran pagi hari ini,
tanpa tuntutan untuk mengetahui masa lalu
tanpa tuntutan untuk memikirkan masa depan
Cukup
Cukup disini saja
dimana canda tawa kita mengisi sepinya hati
dimana kehadiran kita bagai oase di tengah padatnya hari
tanpa kita peduli apakah orang tua kita setuju
tanpa kita peduli apakah kita satu visi
Cukup
Cukup disini saja
melalui layar yang akan mengantarkan kita kedunia kita
hanya kita........
Tidak lebih tidak kurang
Cukup disini... disini...
Rabu, Oktober 21, 2009
Aku rindu
Aku rindu saat kamu sabar menungguku disudut bambu, " sambil menikmati bau hijau daun" katamu. Dan aku berjanji tidak akan lagi membuatmu menunggu....
Aku rindu kacau senandungmu dan tarian 2 anehmu .. dan aku berjanji aku akan ikut bersenandung denganmu seperti pintamu selalu.......
Aku rindu gurauanmu yang selalu kumengerti dan membuatku tertawa, dan aku berjanji aku akan terus tertawa bersamamu...........
Aku rindu lugumu, " ooo... gini ya Bandara ?? Rame ya ??.. dan sekarang aku berjanji aku akan membawaku keliling bandara jika kamu mau...
Aku rindu pertanyaanmu " kita masak apa besok ??" yang akan selalu kujawab " capcay !! ".. dan sekarang aku berjanji akan belajar masak lagi.....
Aku rindu puisi2 gombalmu yang jelas2 aku tahu kamu menyontek dari buku... dan sekarang aku berjanji akan kudengarkan semua puisimu hingga habis.......
Aku rindu rencana2 gilamu , yang tidak pernah masuk ke dalam otak rasionalku... dan aku berjanji akan kudukung rencanamu...
Dan Aku rindu naifku, Naif ku untuk mencintaimu tanpa kompromi dan tanpa kompensasi....
Aku rindu aku yang mampu mencintamu apa adanya.....
--- Disaat rindu ini mengalun ke masa lalu, sesaat .... -----
Selasa, Oktober 20, 2009
Cemburu
-- Menulis karena melihat foto2 jaman dulu ---
Hmmm... karena terinsiprasi dengan foto jaman dulu makanya cerita ini juga cerita jaman dulu
( case closed lho... ).
Dia cantik, energik, pintar, ceriwis ( khas perempuan penuh PD), aktivis, alim tapi gaul. Setiap dia ada suasana menjadi ceria n hangat. Dia anak baru tapi mampu menyedot perhatian banyak senior2. Saya mengagumi segala kelebihannya, semangatnya dan kecantikannnya.
Tapi sayang, menurut analisis saya saat itu ( halah.... ), dia juga "MENYUKAI" gebetan saya... Oh GOD!!
Saya mesti bersaing dengan orang yang seharusnya saya kagumi itu. Persaingan yang saya rasa berat... Saya bisa melihat bagaimana dia berusaha menarik perhatian dia, dengan segala kelebihannya di setiap ada kesempatan. Sedang saya hanya bisa menarik perhatiannya dengan cara-cara standar saja.... ( palagi saya ini pemalu).
akhirnya rasa kagum saya tertutupi oleh rasa cemburu saya. (Sebenernya saya juga ragu ini cemburu apa sirik ya ?? ??). Saya sebal ktmu dia, saya gak maw kenal dia lebih dekat... meski jauh dilubuk hati saya, saya tetap kagum padanya.. hehhehheh.
Padahal hubungan dia ma sang Gebetan, ya biasa2 aja. Karena Gebetan saya ini orangnya cool n profesional, dia nampak menanggapi perhatian dia biasa2 aja ( menurut penglihatanku loooo... hhehehheheh). tapi tetap saja aku cemburu, bahkan pernah saat aku ketemu dia.. tiba2 perutku langsung sakit ( reaksi alamiahku jika bertemu or menghadapi hal-hal yang gak aku sukai)... segitunya yah ?? aku juga heran sendiri....
Mungkin karena aku cemburu pada orang yang aku kagumi, sehingga merasa kalah seblum bertanding.....
Beberapa tahun kemudian
Di akhir cerita, Sang Gebetan pun menentukan pilihan, bukan saya ( tentunya !!) dan bukan pula dia. Wanita lain yang juga saya kagumi tapi tidak pernah saya cemburui...
Dan pernah saya ketemu lagi dengan perempuan yang saya kagumi sekaligus saya cemburui. itu.. Dia masih dengan gayanya, walo sedikit lebih gendut... tapi tidak lagi seceria dulu. Kenapa kah ?? apakah karena kasih tak sampai nya ( sok teu bangettttt.... ) tapi saya masih kagum padanya... tapi sudah tidak cemburu lagi tentunya....
Dia cantik, energik, pintar, ceriwis ( khas perempuan penuh PD), aktivis, alim tapi gaul. Setiap dia ada suasana menjadi ceria n hangat. Dia anak baru tapi mampu menyedot perhatian banyak senior2. Saya mengagumi segala kelebihannya, semangatnya dan kecantikannnya.
Tapi sayang, menurut analisis saya saat itu ( halah.... ), dia juga "MENYUKAI" gebetan saya... Oh GOD!!
Saya mesti bersaing dengan orang yang seharusnya saya kagumi itu. Persaingan yang saya rasa berat... Saya bisa melihat bagaimana dia berusaha menarik perhatian dia, dengan segala kelebihannya di setiap ada kesempatan. Sedang saya hanya bisa menarik perhatiannya dengan cara-cara standar saja.... ( palagi saya ini pemalu).
akhirnya rasa kagum saya tertutupi oleh rasa cemburu saya. (Sebenernya saya juga ragu ini cemburu apa sirik ya ?? ??). Saya sebal ktmu dia, saya gak maw kenal dia lebih dekat... meski jauh dilubuk hati saya, saya tetap kagum padanya.. hehhehheh.
Padahal hubungan dia ma sang Gebetan, ya biasa2 aja. Karena Gebetan saya ini orangnya cool n profesional, dia nampak menanggapi perhatian dia biasa2 aja ( menurut penglihatanku loooo... hhehehheheh). tapi tetap saja aku cemburu, bahkan pernah saat aku ketemu dia.. tiba2 perutku langsung sakit ( reaksi alamiahku jika bertemu or menghadapi hal-hal yang gak aku sukai)... segitunya yah ?? aku juga heran sendiri....
Mungkin karena aku cemburu pada orang yang aku kagumi, sehingga merasa kalah seblum bertanding.....
Beberapa tahun kemudian
Di akhir cerita, Sang Gebetan pun menentukan pilihan, bukan saya ( tentunya !!) dan bukan pula dia. Wanita lain yang juga saya kagumi tapi tidak pernah saya cemburui...
Dan pernah saya ketemu lagi dengan perempuan yang saya kagumi sekaligus saya cemburui. itu.. Dia masih dengan gayanya, walo sedikit lebih gendut... tapi tidak lagi seceria dulu. Kenapa kah ?? apakah karena kasih tak sampai nya ( sok teu bangettttt.... ) tapi saya masih kagum padanya... tapi sudah tidak cemburu lagi tentunya....
Jumat, Oktober 16, 2009
GOD, why me..?!? Amarah seorang single pada Tuhan-nya.. ~
-- postingan ini terinspirasi dari status YGAF RadioShow di FB
tulisannya begini :
~ GOD, why me..?!? Amarah seorang single pada Tuhan-nya.. ~
Iseng check, FB eh.. muncul status itu... hmmm langsung deh dengerin dengan takjim dan khusyuk...
Hmm.. ngaku deh, karena persis beberapa hari yang lalu aku ngalamin hal yang sama.
Yah secara sekarang aku benar-benar single dan tuntutan dari orang-orang disekilingku yang makin menggebu dan semakin seolah-oleh mnghakimiku: aku yang enggan menikah, terlalu pilih2 dst plussssss.... I'm gonna be tha last person in my "Genk" hohohohoo... ( yoi.. sbtu ini , malam penganugrahan itu... :( ) .
Selama ini aku merasa aku sudah cukup jadi anak baik dan penurut pada Nya ( Takabur banget yahhh ??? ), aku rela untuk menekan semua kebahagiaan personal ku demi orang lain. Kebahagiaan orang lain adalah kebahagiaanku saat itu. Dan semua berjalan dengan baik.
Sampai muncul lah beliau, dengan segala kesempurnaannya dimataku.. ( uhh.. mengungkit kisah lama.. huiks... :( ). Aku menganggap inilah reward Tuhan buat aku atas semua yang kulakukan selama ini. I felt complete... Bersyukur tiada kepalang.
Tapi ternyata aku lupa, kalo TUhan kadang menyelipkan cobaan dalam bentuk kenangan yang indah dan sesosok makhluk yang indah. Semua berakhir dengan amat cepat dan dengan cara yang menyakitkan... ( pengen nangis lagii... )
Semua berakhir.... dan aku merasa ini tidak adil. Kenapa mesti aku ? Kenapa orang-orang lain bisa mulus-mulus aja ?? Kenapa orang2 yang ingkar pada Nya, malah bisa bahagia ?? Aku tidak pernah minta banyak, tapi kenapa Tuhan memberi aku jalan begini ?? dst.. dst... pertanyaan2 itu terus berkecambuk dalam hatiku...
Aku Marah pada Tuhan ......
Aku merasa DIA tidak adil dan tidak memperhatikan aku....
Aku nyaris enggan lagi berdoa untuk meminta ini itu, Doa ku hanya doa untuk orang-orang lain saja. Aku merasa percuma aku berdoa, toh Tuhan sudah tahu....
Kadang justru sebaliknya,.... Aku mengeluh panjanggggg, Aku pikir biarlah keluhanku didengarnya toh aku tidak mengeluh pada makhluknya dan nantinya menjadi beban ... Sampai lelah dan enggan lagi berkeluh kesah lagi...
Aku pikir ini manusiawi, terutama jika anda ada di posisi yang sama dengan saya, klo bersyukur pasti dan Insya Allah diwujudkan dalam lisan dan raga..
Tapi disaat rapuh, saat semua menuntut dan tidak lagi mesti ngapain lagi. Akhirnya padaNya aku kembali... meski dalam keadaan rapuh, marah dan labil....
--- Dan pas dengerin YGAF semalem, jadi merasa itu gak cuma aku masih banyak single2 diluar sana yang sama2 berjuang dan disayangi Tuhan..karena kami mesti menjalani skenario istimewa yang pasti akan berakhir indah ini.. Amin------
P.S :
Tuhan, maaf in aku yah. aku tidak benar-benar marah koq.. hanya merajuk.. daripda aku mengeluh dan berharap pada orang lain. Karena sebaiknya2 penolong adalah Engkau..
Hmm.. ngaku deh, karena persis beberapa hari yang lalu aku ngalamin hal yang sama.
Yah secara sekarang aku benar-benar single dan tuntutan dari orang-orang disekilingku yang makin menggebu dan semakin seolah-oleh mnghakimiku: aku yang enggan menikah, terlalu pilih2 dst plussssss.... I'm gonna be tha last person in my "Genk" hohohohoo... ( yoi.. sbtu ini , malam penganugrahan itu... :( ) .
Selama ini aku merasa aku sudah cukup jadi anak baik dan penurut pada Nya ( Takabur banget yahhh ??? ), aku rela untuk menekan semua kebahagiaan personal ku demi orang lain. Kebahagiaan orang lain adalah kebahagiaanku saat itu. Dan semua berjalan dengan baik.
Sampai muncul lah beliau, dengan segala kesempurnaannya dimataku.. ( uhh.. mengungkit kisah lama.. huiks... :( ). Aku menganggap inilah reward Tuhan buat aku atas semua yang kulakukan selama ini. I felt complete... Bersyukur tiada kepalang.
Tapi ternyata aku lupa, kalo TUhan kadang menyelipkan cobaan dalam bentuk kenangan yang indah dan sesosok makhluk yang indah. Semua berakhir dengan amat cepat dan dengan cara yang menyakitkan... ( pengen nangis lagii... )
Semua berakhir.... dan aku merasa ini tidak adil. Kenapa mesti aku ? Kenapa orang-orang lain bisa mulus-mulus aja ?? Kenapa orang2 yang ingkar pada Nya, malah bisa bahagia ?? Aku tidak pernah minta banyak, tapi kenapa Tuhan memberi aku jalan begini ?? dst.. dst... pertanyaan2 itu terus berkecambuk dalam hatiku...
Aku Marah pada Tuhan ......
Aku merasa DIA tidak adil dan tidak memperhatikan aku....
Aku nyaris enggan lagi berdoa untuk meminta ini itu, Doa ku hanya doa untuk orang-orang lain saja. Aku merasa percuma aku berdoa, toh Tuhan sudah tahu....
Kadang justru sebaliknya,.... Aku mengeluh panjanggggg, Aku pikir biarlah keluhanku didengarnya toh aku tidak mengeluh pada makhluknya dan nantinya menjadi beban ... Sampai lelah dan enggan lagi berkeluh kesah lagi...
Aku pikir ini manusiawi, terutama jika anda ada di posisi yang sama dengan saya, klo bersyukur pasti dan Insya Allah diwujudkan dalam lisan dan raga..
Tapi disaat rapuh, saat semua menuntut dan tidak lagi mesti ngapain lagi. Akhirnya padaNya aku kembali... meski dalam keadaan rapuh, marah dan labil....
--- Dan pas dengerin YGAF semalem, jadi merasa itu gak cuma aku masih banyak single2 diluar sana yang sama2 berjuang dan disayangi Tuhan..karena kami mesti menjalani skenario istimewa yang pasti akan berakhir indah ini.. Amin------
P.S :
Tuhan, maaf in aku yah. aku tidak benar-benar marah koq.. hanya merajuk.. daripda aku mengeluh dan berharap pada orang lain. Karena sebaiknya2 penolong adalah Engkau..
Senin, Oktober 05, 2009
My Night
Telah jauh ku mendaki,sesak udara di atas puncak khayalan.
Telah jauh ku terjatuh,pedihnya luka d dasar jurang kecewa.
Telah lama kumenanti satu malam sunyi untuk kuakhiri.
Dan kini sampailah aq dsini dan usai tangis ini,aku kan berjanji.. Untuk diam,duduk dtempatku menanti seorang yg biasa saja.dng Segelas air dtangannya,kala ku terbaring sakit..
Yg sudi dekat,mendekap tanganku mencari teduhnya ddlm mataku.
Menentang malam tanpa bimbang lagi.
Demi satu dewi yg lelah bermimpi dan berbisik'Selamat tdur,tak perlu bermimpi unt bersamaku'
Dan Wahai Tuhan,hanya itu saja yang kuinginkan dan jangan Engkau bilang lagi itu terlalu tinggi.,
(Taken from Rectoverso - Dee)
Telah jauh ku terjatuh,pedihnya luka d dasar jurang kecewa.
Telah lama kumenanti satu malam sunyi untuk kuakhiri.
Dan kini sampailah aq dsini dan usai tangis ini,aku kan berjanji.. Untuk diam,duduk dtempatku menanti seorang yg biasa saja.dng Segelas air dtangannya,kala ku terbaring sakit..
Yg sudi dekat,mendekap tanganku mencari teduhnya ddlm mataku.
Menentang malam tanpa bimbang lagi.
Demi satu dewi yg lelah bermimpi dan berbisik'Selamat tdur,tak perlu bermimpi unt bersamaku'
Dan Wahai Tuhan,hanya itu saja yang kuinginkan dan jangan Engkau bilang lagi itu terlalu tinggi.,
(Taken from Rectoverso - Dee)
Langganan:
Postingan (Atom)